Uncategorized

Rumahku Sorgaku

Sedang duduk di beranda masjid samping rumah. Anak-anak kecil berlarian. Sebelum mereka masuk masjid untuk mengaji. Ini pemandangan yang saya rindukan sudah lama.

Mereka, yang sebagian saya kenal kini telah tumbuh dewasa. Bocah-bocah kecil yang lucu nan lugu.

Ibu, yang setiap hari berjualan jajanan di teras rumah tengah sibuk melayani salah satu mereka yang membeli.

Ya, ibu berjualan agar, kerupuk dan mie goreng. Dia sudah melakukannya bertahun-tahun. Pendapatan ibu dari hasil jualannya memang tidak terlalu besar, tapi entah kenapa dia setia dengan jualannya. Ibu, adalah salah satu wanita yang tidak suka berdiam diri tanpa aktivitas di rumah.

Belakangan, perasaan itu saya temui pada kekasihku, Nabilla. Dia beberapa kali mengoceh suka kesal sendiri jika tak ada aktivitas. Apalagi sendirian di kamar atau rumahnya.

“Masuk… Ada ibu,” teriak salah seorang bocah. Ibu yang dimaksud adalah guru mengaji. Yang setiap hari rajin membagi ilmu kepada anak-anak. Meski tidak dibayar sedikitpun. Atau digaji sekecil apapun.

Rumahku, yang berdampingan dengan masjid Istiqomah. Semoga mendapatkan berkah yang melimpah. Rumahku semoga jadi sorgaku.